Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 447
Bab 447 Dua Ratus Miliar Tina mengerutkan keningnya dan berkata, “Dua ratus miliar terlalu mahal.” Bahkan Luna juga terkejut bukan main. Hanya membeli sebuah informasi saja, pria itu membuka harga…
Bab 447 Dua Ratus Miliar Tina mengerutkan keningnya dan berkata, “Dua ratus miliar terlalu mahal.” Bahkan Luna juga terkejut bukan main. Hanya membeli sebuah informasi saja, pria itu membuka harga…
Bab 446 Yoga Penyalur Informasi Dunia Preman Luna menatap wajah sahabatnya dengan tatapan gugup. Dia tahu Tina baru saja merasakan betapa sakitnya kehilangan sosok ayah, sahabatnya ini pasti sangat membenci…
GET IT Bab 445 Tidak Akan Melepaskan “Huh! Apa–apaan kamu? Menikah lagi?!” “Ardika, apa kamu merasa keluarga kami belum cukup menyedihkan karena kamu celakai?!” “Coba kamu katakan, sejak kamu menjadi…
Bab 444 Mengidentifikasi Tempat Kejadian Perkara “Hmm, kalau begitu, terima kasih.” Luna menganggukkan kepalanya dengan perlahan. Tak lama kemudian, Xavier sudah mengemudikan mobilnya untuk mengantar Luna ke perusahaan. Sebuah mobil…
Bab 443 Memberi Peringatan Terlebih Dahulu Sebelum MenyerangBromo melihat pedang dalam genggaman Titus sudah sedikit terangkat.Mungkin saja detik berikutnya pedang itu akan menebas lehernya!Melihat pemandangan itu, dia langsung gugup setengah…
Bab 442 Apa Kamu Adalah Pengkhianat Itu +15 BONUS Begitu menerima informasi Titus sudah datang ke Vila Lacosta, Billy benar–benar ketakutan setengah mati. Dia tahu, Titus tidak sebodoh dan begitu…
Bab 441 Billy Adalah Seorang Ahli Menggunakan Racun “Tuan Ardika, sekarang Vincent, bawahan Billy yang merupakan ahli bela diri nomor satu di antara para bawahannya sudah mati. Mereka sudah seperti…
Bab 440 Ada Pengkhianat “Pembunuh yang kamu maksud adalah Billy atau pengkhianat dalam Grup Lautan Berlian?” tanya Ardika tanpa menoleh ke belakang. Ucapan yang keluar dari mulut Ardika membuat Titus…
Bab 439 Aku Tidak Menindas Lansia “Kamu nggak akan bisa membunuhku.” Ardika menempatkan kedua tangannya di punggungnya. Ucapan Titus sama sekali tidak menyebabkan gejolak dalam hatinya. Titus mendengus dan berkata,…
Bab 438 Membunuh Dalam Hitungan Detik “Minggir sana,” kata Titus dengan acuh tak acuh tanpa menghentikan langkah kakinya. Perlahan tapi pasti, dia melangkahkan kakinya menuju ke arah area pengawasan. “Huh!…