Bab 477 Kuil Cetiya Menghadapi tindakan semena–mena Tuan Besar Basagita dan yang lainnya, Desi benar–benar tidak berdaya. Saat ini, dia juga malas untuk berdebat dengan sekelompok orang itu. Dia langsung berbalik dan naik ke lantai atas. Di balkon lantai dua, Luna sedang menggandeng lengan Ardika dengan erat dan berkata pada pria itu dengan sungguh -sungguh, “Ardika, tadi aku … Read More “Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 477” »
Category: Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Di malam pernikahan, dia dipaksa keluarganya untuk pergi ke medan perang, serta meninggalkan istrinya sendiri.Setelah tiga tahun perang berdarah, pria itu akhirnya kembali dengan prestasi besar. Namun, dia ternyata diracuni sampai menjadi seorang idiot. Untungnya, dia berhasil diselamatkan oleh istrinya.Dengan tekanan dari keluarga dan cemooh dari dunia ….Malam ini, dia akhirnya sadar!
Bab 476 Aku Akan Pergi ke Gedung Glori Tuan Besar Basagita langsung membawa seluruh anggota Keluarga Basagita menuju ke Kompleks Vila Bumantara secepatnya. Saat ini, Luna sekeluarga sedang makan siang bersama Amanda sekeluarga. Melihat kedatangan Tuan Besar Basagita dan yang lainnya, Desi tahu mereka pasti datang mencari masalah lagi. “Ayah, ada apa?” tanya Jacky. “Kamu bertanya padaku ada apa?! Tanyakan saja pada … Read More “Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 476” »
Bab 475 Meminta Ardika Menyerahkan Nyawanya Beberapa saat kemudian. “Rohan, kamu benar–benar bernyall besar. Apa kamu nggak takut aku membunuhmu sekarang juga?” Edrik menatap Rohan yang duduk di seberang sofanya dengan tatapan dingin. Dia benar–benar tidak menyangka pria itu bisa menyelinap masuk ke dalam Gedung Permata tanpa sepengetahuan siapa pun dan meneleponnya! Pria itu seolah–olah sudah yakin bahwa dia akan … Read More “Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 475” »
Bab 474 Masalah Besar “Ayo, keberhasilan kita dalam menyingkirkan seorang pesaing dengan mudah patut dirayakan!” Edrik secara pribadi menuangkan segelas anggur kepada anak buahnya yang berada di hadapannya. “Terima kasih, Kak Edrik.” Sopir itu menerima gelas berisi anggur yang disodorkan oleh Edrik itu dan menyesapnya, lalu berkata sambil terkekeh, “Sebenarnya, Kak Edrik nggak perlu kecewa. Walau Tina sudah mati, Luna, sahabatnya juga merupakan … Read More “Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 474” »
Bab 473 Aku Akan Mengirim Edrik ke Neraka Orang yang berteriak dengan marah itu bukan Ardika, melainkan Luna. Dia langsung bangkit dari kursinya dan memelototi Xavier dengan marah. “Ardika benar. Aku bercerai dengannya atau nggak, nggak ada hubungannya denganmu!” Saking terkejutnya, mulut Xavier terbuka lebar seakan–akan sebuah telur ayam juga bisa masuk di dalamnya. Dia sama sekali tidak menyangka, … Read More “Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 473” »
Bab 472 Negara Tidak Ingin Kami Bercerai “Pengumuman apa?” Dendi tertegun sejenak. Tingkatan kantor catatan sipil pusat jauh di atas kantor catatan sipil mereka. Biarpun ada pengumuman baru, bukankah seharusnya disampaikan terlebih dahulu pada kantor catatan sipil di atas tingkatan mereka, baru disampaikan kepada mereka? Kenapa malah mereka yang langsung menerima pengumuman baru? Kecuali menyangkut hal yang sangat penting dan … Read More “Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 472” »
Bab 471 Pengumuman Terbaru “Pak Dendi, kamu baik–baik saja, ‘kan?!” Melihat Dendi tiba–tiba berlutut di lantai tanpa sebab, semua orang buru–buru menghampirinya untuk memapahnya. Xavier berkata, “Pak Dendi, apa karena tadi kamu datang dengan terlalu tergesa–gesa, sampai–sampai kamu merasa nggak enak badan? Bagaimana kalau kamu istirahat sejenak, baru mengurus urusan perceraian. Lagi pula, sepertinya nggak perlu terlalu terburu–buru?” “Eh, … Read More “Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 471” »
Bab 470 Penanganan Khusus “Ardika, apa maksudmu?!” Ekspresi Xavier langsung berubah menjadi muram. Ardika berkata sambil tersenyum tipis. “Aku datang ke sini untuk mengurus perceraian dengan istriku, apa hubungannya denganmu? Untuk apa kamu tergesa–gesa datang ke sini? Apa kamu senang melihat istriku menangis?” “Jangan berbicara omong kosong! Aku nggak bermaksud datang mentertawakan Luna!” Melirik Luna yang sangat sedih tanpa mengucapkan … Read More “Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 470” »
Bab 469 Xavier Kamu Sangat Tidak Sabar Sebenarnya, Ardika merasa sedikit malu meminta asistennya membantunya mengurus urusan seperti ini. Namun, Jesika adalah seorang asisten yang profesional. Dia sama sekali tidak menunjukkan tanggapan yang aneh. Dia berkata, “Aku mengerti, Pak Ardika.” Kurang dari setengah menit kemudian, ponsel Ardika berdering. Panggilan telepon dari Ridwan. *Tuan Ardika, Tuan memintaku menutup kantor catatan sipil untuk mengulur … Read More “Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 469” »
Bab 468 Pergi Berceral Saat menerima panggilan telepon dari Desi, Ardika baru kembali ke kediaman mewah Draco yang bersebelahan dengan kediaman mewahnya. Dia sangat senang karena Desi berinisiatif meneleponnya dan memintanya pulang ke rumah. Dia mengira amarah ibu mertuanya itu sudah mereda. Jadi, dia bergegas meninggalkan kediaman mewah Draco dan pulang ke rumah. “Ibu, aku pulang! Apa kalian sudah makan? … Read More “Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 468” »