Bab 156 Bu Arini Mendengar ucapan Ardika, Stefanus langsung tertawa. “Eh, bocah, jangan membual, hati–hati lidahmu keseleo.” Rebecca juga tertawa dingin dan berkata, “Investor Taman Kanak–Kanak Candika adalah Grup Cetta Moral. Kamu bilang nggak ada seorang pun yang bisa mengeluarkan bocah sialan itu? Kamu pikir kamu siapa?!” Ardika malas menanggapi kedua orang itu. Dia langsung mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Jesika yang … Read More “Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 156” »
Category: Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Di malam pernikahan, dia dipaksa keluarganya untuk pergi ke medan perang, serta meninggalkan istrinya sendiri.Setelah tiga tahun perang berdarah, pria itu akhirnya kembali dengan prestasi besar. Namun, dia ternyata diracuni sampai menjadi seorang idiot. Untungnya, dia berhasil diselamatkan oleh istrinya.Dengan tekanan dari keluarga dan cemooh dari dunia ….Malam ini, dia akhirnya sadar!
Bab 155 Wali Murid dengan Latar Belakang Tidak Biasa Tidak lama kemudian, seorang pria paruh baya berumur sekitar empat puluhan tahun dan memakai kacamata memasuki ruangan. Pria itu tidak lain adalah kepala sekolah Taman Kanak–Kanak Candika, Heri. Begitu memasuki ruangan, dia langsung bertanya, “Riani, ada apa ini?” Riani menceritakan kejadian itu dari awal hingga akhir sekali lagi. “Pak Heri, Livy … Read More “Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 155” »
Bab 154 Mengeluarkan Livy “Hiks, Bu Riani, aku nggak memukul Kevin. Dia… dia yang merebut mainanku. Lalu, saat dia berlari, dia terpeleset sendiri.” Di dalam ruangan, Livy tampak menaruh kedua tangan kecilnya di belakang. Bocah perempuan lucu itu sedang berdiri di sudut ruangan sambil menangis tersedu–sedu dan mencoba untuk membela dirinya sendiri. Sementara itu, bocah lelaki yang bernama Kevin duduk di … Read More “Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 154” »
Bab 153 Si Tampan “Dia hanya menantu Keluarga Basagita, sebenarnya Keluarga Mahasura ibu kota provinsi nggak perlu menanggapinya seserius ini. Bukankah mereka sudah terlalu memandang tinggi dia?” Renaldi mendengus, ekspresi kesal terpampang jelas di wajahnya. Sebenarnya, hal yang membuatnya kesal adalah dulu mereka adalah empat keluarga besar, tetapi sekarang keluarga mereka harus tunduk pada Keluarga Mahasura. Dia adalah seseorang yang … Read More “Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 153” »
Bab 152 Kematian Jenny Sekelompok satpam langsung bergegas menerjang dari arah kiri dan kanan, seolah- olah sudah lama menunggu perintah di sana. “Tio, dasar pengkhianat! Dari mana kamu mendapatkan nyali sebesar ini?! Sekarang Grup Susanto Raya sudah menjadi milik Keluarga Basagita. Berani sekali kamu memanggil satpam untuk mengusir kami!” Melihat tindakan Tio, anggota Keluarga Basagita langsung tercengang dan … Read More “Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 152” »
Bab 151 Mengambil Alih Grup Susanto Raya “Paman, Bibi, kalian terlalu sungkan padaku.” Ardika segera memapah dua lansia itu masuk ke dalam rumah. “Bukankah sebelumnya aku sudah bilang pada kalian? Ke depannya, aku akan menggantikan Delvin menjaga kalian. Aku adalah putra kalian.” Mendengar ucapan Ardika, Robin dan Selvi merasa sangat senang. Sejak kehilangan putra mereka, mereka tidak pernah merasa sebahagia … Read More “Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 151” »
Bab 150 Lemparkan ke Stasiun Kereta Api untuk Mengemis “Bibi, aku bukan raja preman.” Ardika tidak tahu bagaimana caranya menanggapi perhatian dari ibu sahabatnya ini. Pemandangan yang terpampang nyata di hadapan dua lansia ini memang sulit untuk dijelaskan dengan kata–kata. Otak Jinto berputar dengan cepat. Dia segera berkata dengan penuh hormat, “Bibi, orang yang menangkap ribuan preman itu adalah Tuan Ardika!” Romi … Read More “Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 150” »
Bab 149 Menyinggung Tokoh Hebat Saat ini, sepanjang gang sudah dipenuhi oleh banyak orang. Orang–orang itu berbaris dari depan pintu rumah Keluarga Darma sampai ke ujung gang. Paling tidak ada sekitar ratusan orang! Melihat pemandangan itu, Jordi dan anak buahnya langsung tercengang. Saking ketakutan, banyak di antara mereka yang sudah hampir buang air kecil di celana. “Astaga, kenapa bisa ada orang sebanyak ini?! … Read More “Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 149” »
Bab 148 Hari Ini Kamu Tidak Bisa Keluar Lagi *IS BONUS Dengan memasang ekspresi muram, seorang pria melangkahkan kakinya memasuki tempat itu. Di bagian kiri wajahnya, ada sebuah bekas luka gores dari pelipisnya hingga ke dagunya. Bekas luka itu tampak sangat menakutkan, sehingga menambah kesan ganas pria itu. Melihat wajahnya saja sudah membuat orang ketakutan. Pria ini tidak lain adalah kepala preman yang terkenal … Read More “Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 148” »
Bab 147 Kelak Aku yang Menjaga Kalian “Paman, Bibi, sekarang Delvin sudah tiada. Kelak, aku adalah putra kalian. Aku akan menggantikannya menjaga kalian. Aku juga akan merebut Grup Bintang Darma kembali.” Ardika buru–buru menghibur dua lansia itu. Melihat sahabat putra mereka datang mengunjungi mereka saja, mereka sudah merasa sangat senang. Adapun mengenai merebut kembali Grup Bintang Darma, mereka sama sekali tidak … Read More “Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 147” »